Rabu, 15 Juni 2011

BMW Kalahkah Lexus di Jepang

 BMW Seri 5, penjualannya naik di Jepang karena pasokan Lexus berkurang

Gempa Jepang 11 Maret lalu,  memberi berkah kepada merek  premium asal Jerman. Salah satunya asalah Bayerische Motoren Werke AG atau lebih dikenal dengan BMW. Dilaporkan oleh Bloomberg, penjualan BMW di Jepang pada April dan Mei lalu mengalahkan merek premium mewah Jepang, Lexus. Khusus April, merupakan penjualan BMW terbaik dalam tiga tahun terakhir di Jepang. 

Posisi top BMW di Jepang hasil dari terganggunya produksi domestik. Selama April lalu, penjualan  BMW di Jepang naik sampai 56 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Sementara Lexus turun 45 persen. Khusus untuk mobil non-Jepang, penjualan naik 21 pesen. Padahal, total penjualan mobil di negara itu pada April lalu turun 47 persen.

“Pembeli mengatakan mereka kesulitan memperooleh beberapa model Lexus.Unti baru tersedia November,” kata Jun Kubota, Sales Manager dealer BMW di Aoyama, Tokyo. “Akhirnya mereka ingin mencoba BMW.”
Sementara itu, merek mewah lain dari Jerman, Audi, menurut dealernya di Shibaura, Tokyo,  pemilik Lexus GS yang ingin membeli mobil baru, kini beralih ke Audi A5. Penyebabnya, mereka tidak mau menunggu terlalu lama.

Turun Separo Menurut Nicholas Speek, Presiden Mercedes-Benz Japan Co. penurunan produksi mobil di Jepang menyebabkan penjualan mobil impor naik 4 persen atau tercatat 180.255 unit atau 4 persen dari penjualan mobil penumpang lokal tahun lalu. Kerusakan yang dialami produsen komponen mengakibatkan produksi mobil domestik Jepang turun hampir separo. Akibatnya pengiriman ke pembeli butuh waktu lebih lama untuk beberapa model.

Penjualan BMW di dealer Aoyama naik 30 pesen pada April dan Mei dibandingkan tahun sebelumnya. Penjualan terbesar adalah sedan seri 5, yang dibeli oleh pemakai Lexus model GS dan  IS.  

Merek mewah Jerman, BMW, Audi dan Mercedes-Benz secara tradisional mendominasi penjualan mobil impor Jepang, atau menguasai separo pasar. Sementara merek Amerika Serikat, General Motors, Ford dan Chrysler hanya menjual 7.500 unit atau satu persen dari total pasar.

Jepang saat ini masih merupakan pasar ketiga terbesar di dunia setelah, China dan Amerika Serikat. Penjualan mobil di negara itu tahun lalu 4,96 juta unit. Karena produksi mobil domestik Jepang terhambat, masa tunggu rata-rata kini menjadi  4-bulan. Padahal sebelum gempa hanya sebulan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar